Peringatan Terbaru WHO Terkait Soal Rokok Elektrik
Peringatan Terbaru WHO Terkait Soal Rokok Elektrik – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memberikan peringatan terbaru terkait dengan soal rokok elektrik dan perangkat sejenisnya yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Badan Organisasi yang merupakan bagian dari PBB tersebut mengatakan bahwa peredaran rokok elektrik harus diperketat karena sudah terbukti berbahaya bagi kesehatan.
Tedros Adhanom Ghebreyesus yang merupakan sekjen WHO mengatakan bahwa rokok elektrik merupakan siasat terselubung dari industri tembakau untuk membuat generasi muda menjadi kecanduan akan nikotin.
“Senyawa Nikotin itu sangat adiktif. Sistem pengiriman nikotin elektronik (ENDS) berbahaya dan harus diatur dengan lebih baik lagi,” Kata pria kelahiran Ethiopia tersebut seperti yang dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (27/7/2021).
Dia turut menambahkan bahwa ENDS harus diatur secara ketat agar perlindungan kepada masyarakat menjadi lebih maksimal lagi. Pasalnya pelonggaran ini akan membuat penggunaan rokok elektronik di kalangan remaja dan dibawah umur akan meningkat.
“Mereka tidak dilarang untuk menggunakan produk tersebut, seharusnya pemerintah mengadopsi kebijakan yang tepat agar bisa melindungi populasi mereka dari bahaya ENDS, dan untuk mencegah penggunaan rokok elektrik di kalangan anak-anak dan remaja,” lanjutnya.
WHO menyebutkan baru terdapat 32 negara yang telah melarang penjualan dari produk ENDS. Sedangkan di 79 negara lainnya telah mengambil tindakan tegas untuk melarang penggunaan produk tersebut di tempat umum, melarang iklan, promosi ataupun sponsor perusahaan produksi ENDS.
“Masih terdapat 84 negara yang dimana produk mereka tidak diatur ataupun dibatasi dengan cara apapun,” kata WHO.
WHO menyatakan bahwa saat ini rokok telah menjadi salah satu penyebab kematian yang cukup besar di dunia. Bukan hanya bagi kalangan perokok aktif, namun juga bagi para perokok pasif.
“Tembakau bertanggung jawab atas kematian delapan juta orang pertahun, termasuk dari satu juta orang perokok pasif,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Michael Bloomberg yang merupakan mantan walikota New York yang juga merupakan duta global WHO untuk penyakit tidak menular mengatakan bahwa masih terdapat lebih dari satu miliar jumlah para perokok di seluruh dunia saat ini. Beliau menghimbau agar jumlah ini harus diturunkan secara bertahap.
“Karena penjualan rokok yang menurun saat ini, perusahaan tembakau lebih agresif dengan memasarkan produk baru seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan dan melobi pemerintahan negara untuk tidak membuat peraturan yang membatasi produk mereka,” ujarnya.
“Tujuan mereka sederhana : Untuk melakukan regenerasi baru bagi para pecandu nikotin dengan menyasar pangsa anak muda dan remaja. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi,” katanya menutup wawancara.