Erick Thohir: FIFA Pertanyakan Keseriusan Transformasi Sepak Bola Indonesia

Portalberita.one – Jakarta, Presiden PSSI Erick Thohir mengatakan FIFA mempertanyakan keseriusan Indonesia dalam mengubah sepak bola.

Pergeseran yang dimaksud adalah niat Indonesia untuk memperbaiki diri sejak 2016, setelah sanksi pembekuan keanggotaan dicabut FIFA. Presiden FIFA Gianni Infantino ingin Indonesia serius.

Hal itu disampaikan Erick usai bertemu Infantino di Paris, Prancis. Ini kali ketiga Erick bertemu dengan FIFA untuk membahas tiga hal penting yang terjadi sejak 2015.

Pada 2015, Erick bertemu Infantino karena Presiden Joko Widodo [Jokowi] menugaskannya untuk mencabut sanksi FIFA terhadap Indonesia. Erick Thohir yang saat itu menjabat presiden Inter Milan menerima tawaran tersebut.

“Presiden [Jokowi] menulis surat waktu itu kepada presiden Gianni. Poin-poinnya akan mentransformasi sepak bola Indonesia. Pembinaan pemain diciptakan dari bawah,” kata Erick.

Setelah sanksi dicabut, sepak bola Indonesia kembali berjalan, namun gagasan transformasi yang telah diusung tidak berjalan maksimal hingga terjadi tragedi kanguruhan pada Oktober 2022.

Pasca tragedi yang merenggut 135 nyawa itu, Presiden Jokowi memulangkan Erick. Presiden berharap Indonesia tidak dihukum oleh FIFA dan Indonesia dibarengi dengan transformasi.

Erick kemudian terbang ke Zurich, Swiss, untuk bertemu dengan Infantino, namun kemudian diminta terbang ke Doha, Qatar. Saat itu, Infantino sedang dalam fase sibuk jelang Piala Dunia 2022.

Erick FIFA Pertanyakan Keseriusan Transformasi Sepak Bola Indonesia

“Di situ presiden Gianni bicara bahwa, ‘Ya, saya mau bantu sepak bola Indonesia. Masih dengan komitmen yang dulu, tetapi Indonesia sendiri mau enggak berubah?’,” kata Erick meniru ucapan Gianni.

“Di situlah saya coba meyakinkan kalau bisa FIFA mendampingi transformasi ini,” ucap lelaki yang menjabat sebagai menteri BUMN tersebut dalam wawancara dengan Portalberita.one

Baca Juga : Jokowi Buka Suara Soal Kenaikan Elektabilitas Prabowo

Terakhir Erick Thohir bertemu lagi dengan FIFA dengan status sebagai ketua umum PSSI. Kali ini Erick datang untuk mengurus status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang akhirnya dicabut.

“Lalu kemarin kejadian lagi. Itu menurut saya yang paling berat. Saya duduk berdua dengan presiden Gianni di Doha, satu meja, tidak ada siapa-siapa. Beliau menyampaikan, ‘Dulu kamu datang sebagai sahabat saya dan ada surat dari pemerintah ingin transformasi. Saya yakini itu. Lalu kamu datang lagi sebagai menteri, wakil resmi pemerintah dan kita bersepakat transformasi ini dilakukan. Makanya FIFA punya komitmen buka kantor di sini [Indonesia]. Sekarang kejadian lagi dan kamu sebagai ketua PSSI, sebagai member saya’,” ujar Erick.

“Artinya apa, tentu itu tekanan yang disampaikan bahwa kita sudah sering minta tolong dengan FIFA, tetapi keseriusan kita memperbaiki sepak bola kita belum terbukti,” sambung Erick.

Pencabutan status tuan rumah membuat Indonesia terkena sanksi FIFA. Untuk itu, Erick melakukan upaya agar Indonesia tidak kembali beku seperti yang terjadi pada 2015 lalu.

Untuk menghindari sanksi, Erick memperkenalkan skema sepak bola Indonesia dengan nama Garuda Global. Cetak biru ini merupakan konsep jangka pendek dan jangka panjang.

“Di situ ada data-data ekonomi, karena banyak sekali argumentatif disampaikan. Saya dengan presiden Olimpiade Thomas Bach, IOC, kebetulan saya IOC member. Kenapa ekonomi Indonesia naik tetapi prestasi olahraganya turun, bahkan stagnan. Ini salah satu kunci juga bahwa kita lack of management, kekurangan manajemen dan komitmen,” kata Erick.

Berkat skema tersebut, sebagai bentuk keseriusan Indonesia untuk mengubah sepak bola, Indonesia akhirnya disetujui oleh FIFA. Namun, PSSI sebagai anggota FIFA tetap terkena sanksi.

Sanksi yang dimaksud adalah pembekuan dana FIFA Forward. FIFA belum menentukan berapa lama dana akan dibekukan, tetapi diyakini akan dicabut setelah cetak biru berlaku.

Baca Juga : Rapimwil PPP Maluku Usulkan Dua Nama Capres 2024 Anies dan Ganjar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *