Jangan Sampai Salah, Ini Beda Gejala Sakit Ginjal VS Asam Lambung
Portalberita.one – Tidak sedikit yang belum bisa membedakan gejala gangguan ginjal dengan asam lambung. Kedua penyakit ini sama-sama menimbulkan nyeri di area perut. Sakit ginjal merupakan kondisi yang menggambarkan gangguan pada ginjal. Penyakit ini dapat mengganggu fungsi ginjal untuk menyaring dan membuang rabun atau sisa-sisa limbah dalam darah.
Ini penjelasan apabila seseorang mengeluhkan nyeri pada perut seperti maag, bisa menandakan telah terjadi gangguan ginjal kronik.
Gejala Sakit Asam Lambung
Sakit asam lambung, atau gastroesophageal reflux disease (GERD), adalah kondisi di mana asam lambung dan cairan pencernaan lainnya naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti:
- Nyeri atau sensasi terbakar di bagian dada dan tenggorokan, yang biasanya terjadi setelah makan atau pada malam hari.
- Rasa mual atau muntah.
- Kembung dan rasa tidak nyaman di perut.
- Meningkatnya produksi air liur.
- Kesulitan menelan.
- Batuk atau suara serak.
- Sesak napas atau napas pendek.
- Nyeri di bagian dada yang mirip seperti serangan jantung, terutama pada orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung.
Jika gejala sakit asam lambung terjadi secara teratur atau berlangsung lama, dapat menyebabkan kerusakan pada kerongkongan dan memicu komplikasi serius, seperti perdarahan atau penyempitan kerongkongan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsultasikan gejala Anda dengan dokter Anda untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai dan mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius.
Gejala Sakit Ginjal
Sakit ginjal atau penyakit ginjal kronis (chronic kidney disease) adalah kondisi medis yang mempengaruhi fungsi ginjal, dan biasanya berkembang secara perlahan-lahan. Beberapa gejala yang dapat terjadi pada sakit ginjal antara lain:
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Perubahan frekuensi buang air kecil, seperti sering buang air kecil atau jarang buang air kecil.
- Warna urine yang berubah, seperti urine menjadi lebih gelap atau lebih terang dari biasanya.
- Tekanan darah tinggi.
- Pembengkakan pada kaki, tangan, atau wajah.
- Kelelahan atau lemah.
- Nafas pendek.
- Nyeri pada bagian belakang di bawah tulang rusuk.
- Gangguan tidur atau insomnia.
- Penurunan nafsu makan atau mual.
Namun, pada tahap awal sakit ginjal, seseorang mungkin tidak mengalami gejala apa pun atau hanya memiliki gejala yang ringan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjalani tes dan pemeriksaan ginjal secara teratur, terutama jika Anda memiliki faktor risiko penyakit ginjal, seperti riwayat keluarga, tekanan darah tinggi, atau diabetes. Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Baca Juga : Ammar Zoni Positif Sabu, Apa Efek Samping Sabu Pada Tubuh?