Mengenal Faktor Penyebab Baby Blues dan Cara Mengatasinya

Portalberita.one, Faktor Penyebab Baby Blues – Banyak tantangan yang dihadapi ibu hamil. Tidak hanya berusaha menjaga kesehatan janin, banyak ibu yang masih harus bergelut dengan masalah setelah melahirkan.

Salah satu contohnya adalah baby blues. Inilah gangguan mood yang dialami ibu pasca melahirkan.

Baby blues ini pun disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi pada tubuh ibu setelah melahirkan. Perubahan hormon ini dapat menyebabkan fluktuasi suasana hati, kelelahan, dan kesulitan tidur. Selain itu, stres yang dialami oleh ibu baru, seperti kelelahan karena mengurus bayi, perubahan peran, dan tekanan dari keluarga dan teman, juga dapat memperburuk gejala baby blues.

Baby blues biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, jika gejala baby blues berlangsung lebih dari 2 minggu atau semakin parah, maka ibu perlu segera mencari bantuan medis.

Faktor Penyebab Baby Blues

Kini penyebab baby blues belum diketahui pasti. Namun, ada beberapa hal yang menjadi pemicu saat terjadinya kondisi ini, berikut diantaranya:

1. Perubahan Hormonal

Setelah melahirkan, tubuh ibu mengalami perubahan hormon yang drastis. Hormon seperti estrogen dan progesteron yang tinggi selama kehamilan tiba-tiba turun setelah melahirkan. Perubahan hormonal ini dapat memengaruhi suasana hati dan emosi.

2. Perubahan Fisiologis

Tubuh ibu mengalami banyak perubahan fisik setelah melahirkan, termasuk kerentanan fisik, nyeri, dan ketidaknyamanan. Semua ini dapat berdampak pada suasana hati dan emosi ibu.

3. Kekurangan Tidur

Merawat bayi baru lahir seringkali memerlukan pola tidur yang terganggu dan tidak teratur. Kekurangan tidur dapat memicu perubahan suasana hati, kelelahan, dan stres.

4. Perubahan Peran

Setelah melahirkan, ibu menghadapi perubahan besar dalam peran dan tanggung jawab. Terkadang, perasaan tidak percaya diri dalam mengatasi peran baru ini dapat memengaruhi suasana hati.

5. Stres dan Ketidakpastian

Menghadapi tantangan baru sebagai ibu, seperti merawat bayi, memenuhi kebutuhan mereka, dan menjaga hubungan dengan pasangan, dapat menyebabkan stres dan ketidakpastian yang berkontribusi pada baby blues.

Baca Juga :

6. Isolasi Sosial

Perasaan isolasi dan kesendirian setelah melahirkan, terutama jika ibu merasa terputus dari lingkungan sosialnya, dapat memicu perasaan sedih dan cemas.

7. Perubahan dalam Hubungan Pasangan

Penyesuaian terhadap peran baru dalam keluarga dan perubahan dinamika dengan pasangan juga dapat memengaruhi emosi ibu.

8. Harapan yang Tidak Realistis

Kadang-kadang, harapan dan tekanan yang tinggi terhadap diri sendiri untuk menjadi ibu yang sempurna dapat menyebabkan kecemasan dan stres yang berkontribusi pada baby blues.

9. Rasa Kehilangan Identitas

Beberapa ibu mungkin merasa kehilangan identitas pribadi mereka setelah menjadi ibu. Ini dapat menyebabkan perasaan kebingungan atau kesulitan mengatasi peran baru.

10. Riwayat Kesehatan Mental

Jika ibu memiliki riwayat gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan kesehatan mental lainnya, mereka mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami baby blues.

Mengenal Faktor Penyebab Baby Blues dan Cara Mengatasinya

 

Cara Mengatasi Baby Blues

Baby blues, juga dikenal sebagai “baby blues syndrome” atau “postpartum blues,” adalah kondisi emosional yang umum terjadi pada ibu setelah melahirkan. Gejala baby blues termasuk perubahan suasana hati, perasaan cemas, kelelahan, dan sensitivitas yang meningkat. Namun, penting untuk diingat bahwa baby blues biasanya bersifat ringan dan bersifat sementara, biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu setelah melahirkan. Jika gejalanya berlangsung lebih lama atau lebih intens, bisa jadi tanda-tanda depresi postpartum yang lebih serius.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi baby blues:

1. Dukungan Emosional

Berbicaralah dengan orang-orang terdekat Anda tentang perasaan Anda. Dukungan dari pasangan, keluarga, teman, atau bahkan grup dukungan ibu dapat membantu Anda merasa didengar dan dipahami.

2. Istirahat yang Cukup

Kehilangan tidur dan kelelahan dapat memperburuk suasana hati. Cobalah untuk tidur sebanyak mungkin saat bayi tidur atau mintalah bantuan dari pasangan atau orang lain untuk merawat bayi sehingga Anda dapat beristirahat.

3. Nutrisi yang Seimbang

Pastikan Anda makan makanan yang sehat dan bergizi. Kekurangan nutrisi dapat memengaruhi suasana hati dan energi Anda.

Baca Juga : 7 Manfaat Daun Putri Malu, Atasi Penyakit Jantung

4. Aktivitas Fisik

Meskipun mungkin terasa sulit, cobalah untuk melakukan sedikit olahraga ringan atau berjalan-jalan di luar. Aktivitas fisik dapat membantu melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati.

5. Mengelola Stres

Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk membantu mengurangi stres dan kecemasan.

6. Jaga Koneksi Sosial

Meskipun mungkin merasa sulit, tetap menjaga kontak dengan teman dan keluarga. Menghindari isolasi dapat membantu Anda merasa lebih terhubung dan kurang sendirian.

Jika gejala Anda semakin buruk atau berlangsung lebih dari beberapa minggu, ada kemungkinan Anda mengalami depresi postpartum yang lebih serius. Dalam hal ini, sangat penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental atau dokter. Jangan ragu untuk berbicara terbuka tentang perasaan Anda, karena ada banyak dukungan dan pengobatan yang tersedia untuk membantu Anda melewati periode ini dengan baik.