Perdagangan Saham Dibuka Presiden Jokowi, IHSG Langsung Menghijau!
Portalberita.one, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka perdagangan saham awal tahun 2022 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/1). Usai dibuka Jokowi, mengutip data RTI pada pukul 09.01 WIB, IHSG langsung menguat 0,19 persen atau 12,54 poin ke posisi 6.594,02, di mana ada 185 saham menguat, 118 saham melemah, dan 253 saham tidak mengalami perubahan.
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan semua pihak mesti bersyukur karena kenaikan IHSG pada tahun lalu telah memberikan imbal hasil sebesar 10,1 persen.
“Kalau dibandingkan dengan Filipina, Malaysia, Singapura, kita juga masih paling atas. Singapura 9,8 (persen), Malaysia minus 3,7 (persen), Filipina 0,2 (persen),” kata Jokowi.
Selain itu, kata Jokowi jumlah investor pasar modal juga terus mengalami peningkatan setiap tahun yang kini mencapai 7,4 juta investor.
“Utamanya ritel dari anak muda milenial, gen Z. Kami harapkan terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita,” tutur Jokowi.
Pada penutupan sesi terakhir perdagangan 2021, IHSG melemah 19,195 poin atau 0,29% ke level 6.581. Pada penutupan perdagangan, Kamis (30/12) terdapat 209 saham menguat, 342 saham melemah dan 130 saham stagnan.
Transaksi perdagangan mencapai Rp10,2 triliun dari 26,2 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, sejak akhir 2020 hingga 17 Desember 2021, jumlah Single Investor Identification (SID) investor pasar modal Indonesia tumbuh 89,58 persen menjadi 7,3 juta SID.
Jumlah tersebut merupakan jumlah SID terkonsolidasi yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan jenis efek lain yang tercatat di KSEI, dengan komposisi 3,4 juta SID yang memiliki aset saham, 6,7 juta SID memiliki aset reksa dana dan 607.000 SID memiliki aset SBN.
Jokowi juga menyebut ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi semua pihak pada tahun ini, mulai virus Covid-19 varian omicron hingga sentimen global seperti tapering off. Tapering off adalah pengurangan stimulus moneter yang dikeluarkan bank sentral (The Fed) saat perekonomian sedang terancam dan membutuhkan banyak suntikan dana likuiditas.
Hal ini dilakukan The Fed dengan mengurangi ukuran program pembelian obligasi yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (Quantitative Easing/QE).
“Tahun 2022, kita tahu masih akan banyak tantangan-tantangan yang akan kita hadapi, baik omicron, kenaikan inflasi, tapering off,” kata Jokowi.
Selain itu, kata Jokowi, persoalan kelangkaan kontainer di berbagai negara juga dapat mengganggu kinerja ekspor Indonesia, yang bisa berdampak terhadap perekonomian. “Saya kira tantangan inilah yang akan kita hadapi, dan saya meyakini dengan semangat kerja keras bersama tantangan-tantangan itu akan kita lalui dengan baik,” papar Jokowi.
Dalam menjaga ekonomi mengalami pertumbuhan berkualitas, Jokowi menyebut pemerintah akan melakukan pelarangan ekspor bauksit, tembaga, dan timah, setelah menghentikan ekspor bijih nikel.
“Neraca dagang kita surplus 34,4 miliar dolar AS, ekspor kita juga naik (yoy) 49,7 persen, impor juga naik bahan baku bahan penolong 52,6 persen, ekspor kita kenapa naik seperti itu salah satunya karena kita hentikan ekpsor raw material. Hilirisasi jadi kunci kenaikan ekspor kita,” ujar Jokowi.
Pamer Vaksinasi
Saat membuka perdagangan saham, Jokowi juga pamer program vaksinasi di seluruh wilayah telah mencapai 281 juta lebih dosis yang disuntikan ke masyarakat.
“Hari ini juga patut kita syukuri, saya sudah khawatir target kita akhir tahun 280 juta dosis vaksin bisa disuntikkan ke seluruh masyarakat bisa tercapai atau tidak? ternyata tapi pagi, saya sudah cek sudah berada di angka 281.299.690 dosis,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, penyuntikan 280 juta dosis vaksin bukan sesuatu yang mudah dilakukan, mengingat geografi Indonesia penuh tantangan dibanding negara lainnya.
“Kita harus vaksinasi dengan naik perahu, vaksinasi dengan sepeda motor, jalan kaki ke atas gunung, bukan sesuatu yang mudah,” paparnya.
Jokowi juga menyebut, vaksinasi anak hingga saat ini sudah mencapai 3,8 juta dosis, di mana dosis pertama telah mencapai 79,6 persen dan dosis kedua sebanyak 54 persen.
“Di ibu kota provinsi, kota-kota besar yang interaksi masyasyarakat tinggi sudah di atas 70 persen dan 27 provinsi telah mencapai target di atas 70 persen,” tutur Jokowi.
“Ini kerja keras kita semua, pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, BIN, seluruh perusahaan-perusahaan swasta besar menengah kecil, ormas bergerak, modal kita di situ, kebersamaan, gotong royong itu modal kita,” sambung Jokowi.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat pertumbuhan investor pasar modal yang luar biasa sepanjang 2021, di mana kalangan turut milenial ikut meramaikan pasar modal Indonesia. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, pertumbuhan investor ritel pada tahun lalu di luar dugaan, karena pada 2020 hanya 3,8 juta dan sekarang mencapai 7,5 juta.
“Ini menunjukkan banyak investor-investor, terutama investor ritel dan ini saya sampaikan milenial yang tadinya banyak konsumsi sekarang banyak nabung terutama di saham,” papar Wimboh.
Selain itu, kata Wimboh, penghimpunan dana di pasar modal pada tahun lalu telah mencapai Rp 363 triliun dari 94 emiten dari berbagai sektor saham.
“Ini lebih tiinggi dari 2020 yang hanya Rp 118 triliun, bahkan ini lebih tinggi sepanjang sejarah, lebih tinggi dari pertumbuhan kredit. Mudah-mudahan ini tanda yang bagus untuk investasi ke depan,” kata Wimboh.
Wimboh menilai, capaian tersebut tidak lepas dari upaya pemerintah dan semua pihak dalam menangani pandemi Covid-19 yang telah menekan berbagai sektor ekonomi.
“Terima kasih kepada Presiden dan kabinet yang telah menangani Covid ini dengan luar biasa, sehingga memberikan kepastian kita untuk berusaha, dan bangkit kembali membangun ekonomi, kita bisa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan lainnya seperti semula,” ujar Wimboh.