Rafael Alun Klarifikasi Harta Kekayaan, Proses Hukum Tetap Berjalan

Portalberita.one, JAKARTA – Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo meminta maaf atas perbuatan anaknya, Mario Dendy Satriyo (20) yang menganiaya David Latumahina hingga koma.

David kini masih dirawat di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan, orang tuanya merupakan Pengurus Pusat GP Ansor yakni Jonathan Latumahina.

Korban juga mendapat pendampingan hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor.

“Saya Rafael Alun Trisambodo, orang tua dari Mario Dendy, dengan ini menyampaikan permintaan maaf kepada Mas David dan keluarga besar Bapak Jonathan, keluarga besar PBNU, dan keluarga besar GP Ansor dikarenakan perbuatan putra saya menyebabkan luka serius dan trauma yang mendalam,” kata Rafael dalam video singkat, Kamis (23/2/2023).

Rafael mendoakan kesembuhan David atas perbuatan anaknya yang merugikan orang lain dan menimbulkan kegaduhan.

Pihaknya mengaku akan mengikuti seluruh proses hukum yang tengah berjalan terhadap anaknya sebagai tersangka.

“Saya selalu mendoakan kesembuhan Mas David dan dalam kesempatan ini saya juga ingin menegaskan bahwa hal ini merupakan masalah pribadi keluarga kami. Dan kami akan mengikuti seluruh proses hukum yang sedang berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ungkap Rafael.

Rafael Alun juga mengklarifikasi terkait pemberitaan harta kekayaannya yang terbilang fantastis sebesar Rp 56 miliar.

Baca Juga : Mario Dandy Satrio Ngaku Menyesal, Kini Minta Maaf Ke David

Sesuai data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rafael memiliki harta terdiri dari 11 tanah dan bangunan, alat transportasi dan alat bergerak lainnya.

“Sebagai bentuk pertanggungan jawab saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan yang saya miliki, saya siap mengikuti seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan,” urai Rafael.

Dia pun memohon maaf kepada keluarga besar Kementerian Keuangan akibat kejadian yang dilakukan anaknya berpotensi menurunkan reputasi institusi dan kepercayaan publik.

“Sekali lagi saya meminta maaf atas kesalahan saya dan keluarga saya,” tutur Rafael.

Kejadian ini menjadi perhatian setelah Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor yang juga Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas atau kerap disapa Gus Yaqut menjenguk David yang merupakan putra dari kadernya.

Gus Yaqut dalam unggahan di akun Instagram pribadinya mengusap kepala David yang masih terkapar di kasur rumah sakit. 

Sementara ayah David, Jonathan Latumahina mengatakan telah menerima permintaan maaf keluarga Mario, namun proses hukum tetap berjalan.

“Keluarga pelaku semalam datang minta maaf, saya maafkan. Saya hanya meniru anak saya yang sangat pemaaf. Dan mohon maaf juga, proses hukum sudah bergulir. Kita punya tanggung jawab masing2,” kata Jonathan melalui akun medsosnya @seeksixsuck.

Sri Mulyani Murka

sri mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut buka suara terkait kasus penganiayaan yang dilakukan anak pegawai Ditjen Pajak di Jakarta Selatan, Mario Dandy terhadap putra petinggi GP Ansor, David.

Sri Mulyani mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan itu sehingga menimbulkan kegaduhan masyarakat.

“Kementerian Keuangan akan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang,” ungkap Menkeu.

Bendahara negara juga mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu.

Sambungnya, gaya hidup mewah ini akan menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Keuangan.

“Kejadian ini menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kementerian Keuangan dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih dan profesional,” imbuhnya.

Menurutnya, salah satu upaya menjaga kepercayaan masyarakat bahwa negara melakukan pemungutan pajak yang adil adalah dengan pemantauan Ditjen Pajak.

Pajak yang dipungut kemudian digunakan untuk pembangunan nasional seperti untuk bangun sekolah, bangun jalan raya hingga bangun irigasi.

Harta Kekayaan Rafael Alun Trisambodo

Dalam laporan LHKPN yang diunggah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo sebesar Rp 56.104.350.289.

Mahfud Md Ungkap Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun di Kemenkeu

Kekayaan Rafael Alun Trisambodo bersumber dari 11 tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp 51.937.781.000, alat transportasi Rp 425.000.000, harta bergerak lainnya Rp 420 juta, surat berharga Rp 1.556.707.379, kas Rp 1.345.821.529, dan harta lainnya Rp 419.040.381

Berikut rincian harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo

A. Tanah dan Bangunan

Tanah seluas 525 m2 di kab/kota Sleman, hasil sendiri Rp. 75.000.000
Tanah dan bangunan seluas 337 m2/115 m2 di kab/kota Manado, hasil sendiri Rp. 182.113.000
Tanah dan bangunan seluas 528 m2/150 m2 di kab/kota Manado, hasil sendiri Rp. 326.205.000
Tanah seluas 300 m2 di kab/kota Manado, hasil sendiri Rp. 90.060.000
Tanah dan bangunan seluas 78 m2/120 m2 di kab/kota Jakarta barat , hibah tanpa akta Rp. 1.260.090.000
Tanah dan bangunan seluas 324 m2/502 m2 di kab/kota Jakarta selatan , hasil sendiri Rp. 13.559.380.000
Tanah dan bangunan seluas 766 m2/559 m2 di kab/kota Jakarta barat , hasil sendiri Rp. 21.911.638.000
Tanah dan bangunan seluas 1369 m2/150 m2 di kab/kota Jakarta barat , hibah tanpa akta Rp. 9.316.045.000
Tanah dan bangunan seluas 300 m2/265 m2 di kab/kota Jakarta barat , hasil sendiri Rp. 4.811.500.000
Tanah seluas 69 m2 di kab/kota Sleman, warisan Rp. 138.000.000
Tanah seluas 178.5 m2 di kab/kota Sleman, warisan Rp. 267.750.000

B. Alat Transportasi dan Mesin

Mobil, Toyota Camry Sedan tahun 2008, hasil sendiri Rp. 125.000.000
Mobil, Toyota Kijang tahun 2018, hasil sendiri Rp. 300.000.000

C. Harta Bergerak Lainnya: Rp. 420.000.000

D. Surat Berharga: Rp. 1.556.707.379

E. Kas dan Setara Kas: Rp. 1.345.821.529

F. Harta lainnya: Rp. 419.040.381

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *