Siapa Hamas dan Bagaimana Sepak Terjangnya dalam Melawan Israel

Portalberita.one – Israel dan kelompok perlawan Palestina, Hamas terlibat dalam konflik yang telah menyebabkan hampir 1.000 orang tewas. Pada Sabtu (7/10/2023), Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, dengan meledakkan sebagian pagar pemisah yang dijaga ketat dan mengirimkan pejuang ke komunitas Israel di sepanjang perbatasan Gaza.

Langkah tersebut mendorong pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memperingatkan perang yang panjang dan sulit. Jet-jet Israel mengebom Jalur Gaza, meratakan gedung-gedung tinggi dan lingkungan sipil. Namun apakah Hamas, kelompok yang menjadi pusat dari semua ini? Berikut adalah penjelasan mengenai Hamas dan sepak terjangnya dalam melawan pendudukan Israel, dilansir dari Aljariah, Ahad (8/10/2023).

Apa itu kelompok Hamas?

Hamas adalah sebuah organisasi politik dan militer Palestina yang memiliki basis dukungan luas di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Nama Hamas adalah singkatan dari “Harakat al-Muqawama al-Islamiyya” yang berarti “Gerakan Perlawanan Islam” dalam bahasa Arab.

Kapan Hamas dibentuk dan apa tujuannya?

Siapa Hamas dan Bagaimana Sepak Terjangnya dalam Melawan Israel

Hamas didirikan pada tanggal 14 Desember 1987, selama periode yang dikenal sebagai intifada pertama atau pemberontakan rakyat Palestina. Tujuan utama pendirian Hamas adalah memerangi pendudukan Israel di wilayah Palestina dan mencapai kemerdekaan Palestina.

Apa prinsip kelompok Hamas?

Prinsip-prinsip utama kelompok Hamas mencerminkan ideologi Islamis yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa prinsip utama yang menjadi landasan bagi Hamas:

Islam sebagai Fondasi

Hamas adalah organisasi Islamis yang menganggap agama Islam sebagai landasan utama untuk tindakan politik, sosial, dan militernya. Mereka memandang Islam sebagai panduan dalam pembentukan negara Palestina dan pengembangan masyarakat Palestina.

Perlawanan Terhadap Pendudukan Israel

Salah satu prinsip utama Hamas adalah perlawanan terhadap pendudukan Israel. Mereka berkomitmen untuk memerangi pendudukan Israel di wilayah Palestina dan mengusahakan pembebasan tanah Palestina.

Pembentukan Negara Palestina

Hamas mendukung pendirian negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Mereka ingin melihat Palestina merdeka dari pengaruh Israel dan memiliki pemerintahan yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam.

Perlawanan Bersenjata

Hamas menganggap perlawanan bersenjata sebagai alat yang sah dalam perjuangan mereka untuk membebaskan Palestina. Sayap militernya, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, bertanggung jawab atas operasi militer dan serangan terhadap Israel.

Pengembalian Pengungsi Palestina

Hamas menekankan pentingnya hak pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah-rumah mereka yang ditinggalkan selama konflik dengan Israel. Ini adalah salah satu isu utama dalam konflik Israel-Palestina.

Pandangan Agama dalam Hukum dan Kebijakan

Hamas mengusung pandangan bahwa hukum dan kebijakan negara Palestina harus sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Mereka ingin mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam lembaga-lembaga negara dan masyarakat Palestina.

Penolakan terhadap Israel

Hamas secara resmi menolak keberadaan Israel sebagai negara. Mereka tidak mengakui Israel dan menganggapnya sebagai negara yang didirikan atas tanah Palestina.

Kepemimpinan Palestina

Hamas berusaha untuk memainkan peran penting dalam politik Palestina dan memiliki sayap politik yang aktif. Mereka telah berpartisipasi dalam pemilihan dan pemerintahan Palestina di beberapa wilayah yang mereka kendalikan, terutama Jalur Gaza.

Siapa sekutu dan pendukung Hamas?

Hamas memiliki berbagai tingkat dukungan dan hubungan dengan aktor-aktor di wilayah Timur Tengah dan di seluruh dunia. Sekutu dan pendukung Hamas dapat bervariasi dalam hal tingkat dukungan dan bentuk kerjasama. Berikut beberapa aktor yang dapat dianggap sebagai sekutu atau pendukung Hamas:

Iran

Salah satu pendukung utama Hamas adalah Iran. Iran telah memberikan dukungan keuangan, militer, dan politik yang signifikan kepada Hamas. Hubungan antara kedua entitas ini didasarkan pada persamaan pandangan dalam menentang Israel dan menganggap Iran sebagai salah satu sekutu regional utama Hamas.

Hezbollah

Hezbollah, kelompok Syiah Lebanon yang memiliki hubungan erat dengan Iran, juga mendukung Hamas dalam perlawanan terhadap Israel. Mereka telah berbagi sumber daya dan pengalaman dalam konflik bersenjata.

Qatar

Qatar telah memberikan dukungan finansial kepada Hamas dan proyek-proyek pembangunan di Jalur Gaza. Qatar juga telah memediasi perjanjian-perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Turki

Turki adalah negara lain yang mendukung Hamas, terutama secara politik. Turki telah menjalin hubungan dekat dengan Hamas dan menyediakan platform politik bagi anggota senior Hamas.

Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Hamas memiliki dukungan politik dari beberapa negara anggota OKI, yang terutama berkomitmen untuk mendukung perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel.

Kelompok-kelompok Palestina Lainnya

Hamas memiliki hubungan yang kompleks dengan kelompok-kelompok Palestina lainnya, termasuk Fatah yang memerintah di Tepi Barat. Terkadang mereka bekerja sama dalam upaya untuk mencapai tujuan bersama, meskipun sering kali juga terlibat dalam persaingan politik dan konflik internal.

Beberapa Aktor Regional dan Internasional

Di beberapa kasus, Hamas telah menerima dukungan politik atau finansial dari aktor-aktor regional dan internasional yang bersimpati dengan perjuangan Palestina atau yang menentang kebijakan Israel.

humas

Apa yang mendorong serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023)?

Juru bicara Hamas, Khaled Qadomi mengatakan, kelompok tersebut melakukan operasi militer sebagai respons pada kekejaman yang telah dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade. Kelompok Hamas juga meminta kelompok lain untuk bergabung dalam perlawanan, dan mengatakan bahwa serangan pada Sabtu hanyalah permulaan.

“Kami ingin komunitas internasional menghentikan kekejaman di Gaza terhadap rakyat palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan dibalik dimulainya pertempuran ini,” kata Qadomi.

Bagaimana kelompok Hamas dapat melakukan serangan?

Hamas mengatakan, para pejuangnya menyandera beberapa warga Israel di daerah kantong tersebut. Hamas merilis video para pejuang menyeret tentara yang berlumuran darah. Hamas mengatakan, perwira senior militer Israel termasuk di antara para tawanan.

Ketakutan bahwa warga Israel telah diculik membangkitkan kenangan penangkapan tentara Gilad Shalit pada 2006, yang ditangkap oleh pejuang yang terkait dengan Hamas dalam serangan lintas perbatasan. Hamas pun menahan Shalit selama lima tahun hingga ia ditukar dengan lebih dari 1.000 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Hamas juga mengirim paralayang terbang ke Israel. Serangan tersebut pun mengingatkan para serangan terkenal pada akhir 1980an, ketika para pejuang Palestina menyebereang dari Lebanon ke Israel utara dengan pesawat layang gantung dan menewaskan enam tentara Israel.