Tetangga Ungkap Eny Pemilik Rumah Mewah Jual Pot Bunga Untuk Beli Beras

Portalberita.one, Berita Terkini – Fadly Haryadi (45) mengatakan bahwa pemilik rumah mewah terbengkalai di cakung, Jakarta Timur, adalah Eny Sukaesih (58) kerap mengirim surat kepada pada tetangga saat hendak menjual barang-barang di rumahnya pada beberapa tahun silam. Ia mengaku terdapat beberapa kali mendapat surat tersebut dari Eny.

Dalam kurun waktu satu pekan, Eny mengirimkan surat sebanyak dua kali kepadanya. Surat itu pun kata dia, dikirimkan melalui perantara anak semata wayangnya yang bernama Pulung Mustika Abima alias Tiko (23).

“Dia membawa surat, nulis notes. Assalamu’alaikum ibu haji. Ini saya butuh beras. Saya mau jual pot. Terus ya udah dibantu,” kata Fadly di Komplek PLN, Jatinegara Cakung, Jakarta Timur, Kamis, (5/1).

Kala itu, Tiko masih duduk di bangku sekolah dasar sebelum akhirnya memutuskan untuk putus sekolahpada kelas satu SMP kerena keterbatasan ekonomi. Fadly mengungkapkan barang-barang yang dijual Eny pun berupa pot bunga, gorden, almari, hingga barang pecah belah.

“Jadi Tiko bawa pot bunga kerumah, bawa gorden di rumah dijual barang-barang dari rumahnya. Saat itu mungkin Tiko masih SD mau SMP. Ya udah kita bantu,” ujarnya.

Namun, Eny pun tidak menjual barang-barang itu ke sembarang orang. Menurut Fadly, Eny hanya menjual ke orang yang memang dianggapnya dekat. Lebih lanjut, Fadly mengatakan ketika warga hendak memberikan bantuan berupa sembako ke rumah Eny, baru sampai depan pintu, warga langsung diusir.

“Baru buka pintu itu langsung diusir. Histeris ‘eh kamu ngapain itu? mau maling dia itu’ tapi dia enggak pernah menggangu keluarga di sini,” kata Fadly.

Ia pun mengatakan Eny enggak ingin ada yang masuk rumah. Dia merasa masih mampu, ‘saya orang kaya, saya enggak mau dibantu’ kira-kira begitulah secara umumnya,” jelasnya. Sejak kondisi jiwanya memburuk, Eny disebut menjadi pribadi yang tertutup.

“Dia kayak gitu dia kan terpelajar, sarjana kan. Pastinya dia menutup diri karena masih merasa mampu,” katanya.

Tiko merasat sang Ibu sejak 2010 tepat setelah sah ayah pergi meninggalkan mereka sampai saat ini tak kembali. “Udah kurang lebih 12 tahunan (merawat) dari tahun 2010. Kan papah pergi udah hampir 12 tahun,” kata Tiko saat ditemui dirumahnya di Komplek PLN, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/1).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *